Laman

Sabtu, 07 Desember 2013

MEMBANGUN DENGAN KECERDASAN HATI

Dijelaskan dalam petunjuk teknis operasional (PTO) PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) bahwa Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk dari anggota masyarakat dan (instansi terkait yang memiliki pengalaman dan sarana simpan pinjam, pendidikan, kesehatan dan pelatihan keterampilan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan usulan kegiatan yang diajukan dalam musyawarah desa perencanaan usulan dengan tujuan tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan,
Tim Verifikasi mempunyai tugas baik dipenguliran pada Simpanan Pinjaman Perempuan ( SPP ) maupun Usaha Ekonomi Produktif (EUP) yang menjadi salah satu kelembagaan di PNPM MPd, sama pentingnya dengan kelembagaan yang lain, seperti : UPK, BP-UPK ataupun BKAD. Yang harus dipahami betul oleh Tim Verifikasi penguliran, bahwa pinjaman yang akan diberikan kepada masyarkat ini tidak dibenarkan dengan agunan sertifikat ataupun BPKB, seperti di Perbankan, disinilah terletak kesulitannya. Dengan tanpa jaminan harus berjuang untuk bisa optimis dan realistis dalam pengembalian pinjaman. Karena hal ini sangat berpengaruh pada keberlanjutan program dan kelembagaan UPK serta biaya operasional UPK. Eksistensi UPK untuk sementara ini sangat tergantung sekali dengan pendapatan yang didapat dari berjalannya kedua program simpan pinjam ini ( SPP dan UEP). Karena diharapkan juga ada pola kemitraan dengan fihak ketiga yang bisa mendukung keberadaan UPK dalam menjalankan kegiatan penanggulangan kemiskinan di daerahnya masing-masing.
Kemudian setiap orang yang berkiprah di kelembagaan PNPM MPd harus mengedepankan pendekatan kemasyarakatan dalam memecahkan setiap permasalahan yang menyangkut pinjaman yang diberikan kepada masyarakat, ingat bahwa sasaran program ini memang untuk sebanyak mungkin masyarakat miskin. Jadi pilihan untuk melakukan tindakan hukum harus benar-benar menjadi pilihan terakhir. Apabila segala daya upaya, telah benar – benar dilaksanakan dengan semaksimal mungkin.
Walaupun bukan program PNPM MPd, tapi pengalaman Pengurus Koperasi Wanita Setara Kabupaten Magelang yang dikemukakan oleh Sekretarisnya pada tanggal 7 Maret 2012 (saat pelatihan kelembagaan TV, BKAD, BP untuk Kabupaten Demak) di Soropadan, sangat baik digunakan untuk memperkaya wawasan Tim Verifikasi Kabupaten Demak, yang jelas program 5C-nya, menurut kami sangat mengena yaitu :
  1. Colateral (Jaminan atau agunan) ; Mengingat bahwa agunan sertifikat dan BPKB tidak diperkenankan dalam program PMPM-MPd ini, maka prinsip tanggung renteng agar benar – benar ditekankan pada nasabah. Misalnya dengan menekankan pada para nasabah agar bersedia menalangi sementara apabila ada nasabah yang menunggak angsuran. Ditekankan bahwa simpanan wajib dan simpanan pokok dapat dianggap bentuk lain dari jaminan.
  2. Character (karakter / sifat) ; Di Perbankan Sifat pribadi peminjam merupakan tolak ukur karakter, namun di PNPM karakter kelompok itulah yang harus didorong ke depan. Tim Verifikasi harus mendorong setiap orang dalam kelompok untuk saling mengawasi dan mengontrol. Nama baik kelompok harus dijaga oleh setiap anggota kelompok, maka apabila ada annggota yang bertindak salah, dia akan mendapat “tindakan” peringatan dari anggota kelompok yang lain.
  3. Capital (Modal) ; Tim Verifikasi harus mengarahkan peminjam, bahwa modal atau pinjaman akan digunakan untuk memperbesar usaha bukan untuk kebutuhan konsumtif.
  4. Capacity (skala usaha) ; Tim Verifikasi harus selalu mengarahkan bahwa modal yang diberikan oleh program PMPM ini, harus benar – benar dapat dikembalikan dari hasil usaha yang dilakukan oleh nasabah. Tujuannya adalah memberikan motifasi kepada peminjam agar dapat menekuni usahanya dengan semaksimal mungkin.
  5. Condition (keadaan) ;Tim Verifikasi sebaiknya memberikan masukan bagaimana potensi perkembangan dari usaha yang dilakukan oleh peminjam. Sudah jenuh atau belum! Jadi agar setiap nasabah berfikir dan membuat apa yang bisa “dijual” (lebih berorientasi pada kebutuhan pasar), dan jangan “membuat apa yang bisa dibuat” (lebih berorientasi pada kemampuan) arahkan bahwa banyak cara untuk belajar, fasilitasi dan bantu apabila perlu.
Disamping hal – hal yang bersifat jasmani diatas untuk menghindari maksud jelek dari nasabah ataupun pengelola seperti kami kemukakan terdahulu. Tim Verifikasi sangat perlu sekali menggembleng dan membuka hati nurani nasabah dan pengelola agar bersedia membangun kecerdasan hati.
Tim Verifikasi yang ideal adalah yang mampu mensinergikan kecerdasan intelektual (IQ) kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) nya. Kita akan melakukan pensinergian dengan pendekatan agama islam, tanpa bermaksud eksklusfisme, tapi sekedar menyampaikan kebenaran bahwa firman Allah tidak hanya cocok untuk orang yang beragama Islam, tapi untuk seluruh umat manusia di dunia. Jadi di sini Tim Verifikasi mengingatkan bahwa dalam hidup ini agar selalu menjaga hati, agar hati kita selalu menjadi Qolbun Salim (hati yang selamat atau bersih atau sehat), bukan Qolbun Maridh (hati yang sakit), jangan sampai Allah menghukum kita mempunyai Qalbun Mayyit (hati yang mati), yaitu hati yang sudah tidak dapat lagi menerima pencerahan dan sinar kebaikan dari Allah. .
Kemudian Tim Verifikasi agar kembali membangun kepercayaan dari para nasabah. bahwa harus dimengerti dan disadari bahwa keberhasilan suatu keberhasilan tidak selalu berbanding lurus dengan kecerdasan intelektual (IQ) dari seseorang. Orang yang berhasil dalam bisnis justru bukan dari yang tertinggi tingkat kecerdasan otaknya tapi justru orang – orang yang mampu mengembangkan kecerdasan emosi (EQ = Emosional Quetient ) seperti : Ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan adaptasi, semangat pantang menyerah! Yang seringkali jauh lebih berhasil, tapi keberhasilan pada bisnis ini akan terasa kosong dan hampa apabila tidak dibarengi kesadaran hati nurani bahwa semua yang didapatinya hanyalah titipan Illahi. Ini berarti SQ (spiritual Quetient) kita terasah, bahwa akan, membuahkan kebahagiaan sempurna, apabila perbuatan kita, kita niati sebagai ibadah kepada Allah. Inilah yang disebut dengan membangun kecerdasan hati.
Kita berharap Tim Verifikasi yang cerdas hatinya, dan dalam kegiatannya selalu berusaha membangun kecerdasan para nasabah dan pengelola, maka dapat diharapkan pertolongan Allah akan datang pada mereka. Sehingga tindakan hukum akan menjadi pilihan yang sangat terakhir, karena tindakan kemanusiaan, kemasyarakatan, dan agamis yang akan lebih di kedepankan dalam menyelesaikan segala macam persoalan di PNPM ini.
Kemudian untuk semua rekan Tim Verifikasi, jagalah hati kita, jangan sampai karena godaan duniawi atau rasa “rikuh”, kita korbankan ibadah kita! Jangan sampai sebagai Tim Verifikasi hanya karena alasan uang transport yang tidak memadai maka kemudian mengorbankan harga diri! Niatkan bahwa kita sedang membantu negara yang sedang berjuang mengentaskan kemiskinan.
Sumber : PNPM Mandiri Jawa Tengah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar